Bab pertama berisi tentang pendahuluan, bab dua berisi tentang telaah pustaka dan hipotesis penelitian, bab tiga berisi tentang metode penelitian, bab empat berisi tentang hasil pengujian hipotesis di Indonesia, dan bab lima berisi tentang hasil pengujian hipotesis di Malaysia.Adapun bab enam berisi tentang hasil pengujian hipotesis di singapura, bab tujuh berisi tentang hasil pengujian hipotesis di Thailand, bab delapan berisi tentang hasil pengujian hipotesis di Filipina, bab Sembilan membahas tentang gender eksekutif, manajemen laba kinerja, dan kompensasi di asean pada era masyarakat ekonomi asean, dan bab sepuluh berisi tentang penutup.Pada awalnya sesuai dengan Teori Agensi, kompensasi manajemen dirancang untuk memacu agen agar bekerja sesuai dengan keinginan prinsipal untuk memaksimalkan nilai perusahaan.Kompensasi tidak hanya berupa pendapatan tetap, tetapi juga akan dikaitkan dengan besaran kinerja perusahaan.
Beberapa penelitian masih menunjukkan bahwa kinerja berpengaruh secara positif terhadap bonus manajemen puncak seperti penelitian Raithatha dan Komera (2016). Namun beberapa penelitian mulai menunjukkan bahwa korelasi timbal balik antara kinerja dengan besaran kompensasi eksekutif seperti Wang dan Chen (2016). Hal ini berarti tidak hanya kinerja yang berpengaruh terhadap kompensasi, tetapi adanya besaran skema kontrak kompensasi yang mempengaruhi manajer untuk berkinerja baik sebagaimana dalam Bennet et al. Teori Agensi Jensen dan Meckling, (1976) berasumsi bahwa entitas terpisah dari pemiliknya. Sumbu horisontal menunjukkan unit yang terjual dan sumbu vertikal menunjukkan pendapatan penjualan. Modul Akuntansi Manajemen - BAB 6 - ANALISA BIAYA - VOLUME - LABA. Analisis CVP berfokus pada hubungan biaya-volume-laba dan dampak dari pola perilaku biaya terhadap pengambilan keputusan. Pemahaman terhadap pola perilaku biaya perusahaan akan mempermudah pengambilan keputusan manajemen dalam hal penetapan harga produk, penerimaaanpenolakan pesanan, analisis penghematan biaya, dan promosi atas lini produk yang lebih menguntungkan. Titik impas (Break Even Point BEP) adalah suatu titik yang menunjukkan volume pendapatan yang tidak menimbulkan laba atau rugi. Pada saat BEP, pendapatan total sama dengan biaya total sehingga besarnya laba sama dengan nol. Analisis impas membuat perusahaan menelaah pola perilaku biaya tetap dan biaya variabel. Penggunaan Laba Operasi dalam Analisis Biaya-Volume-Laba Untuk bisa menentukan jumlah produk yang harus dijual untuk mencapai titik impas, maka kita bisa berfokus pada laba operasi, yaitu laba yang berasal dari operasi normal perusahaan. Yang harus kita lakukan adalah: (1) menentukan pengertian unit dan (2) memisahkan biaya antara komponen biaya tetap dan biaya variabelnya. Laba operasional pendapatan penjualan - biaya variabel - biaya tetap Laba operasional (harga x unit terjual) - (biaya variabel x unit terjual) - biaya tetap total Dengan menetapkan nilai nol pada laba operasional, memasukkan biaya variabel dan biaya total tetap, serta menyelesaikan persamaan di atas, maka kita akan dapat menemukan jumlah unit yang harus terjual pada BEP. Contoh: Penjualan (1.000 x Rp 3.000) Rp3.000.000 Biaya variabel (1.000 x Rp1800) (1.800.000) Marjin kontribusi 1.200.000 Biaya tetap 720.000 Laba operasi Rp480.000 Jika X adalah unit yang dijual pada titik impas, maka persamaan laba operasinya adalah: 0 3.000X - 1.800 X - 660.000 1.200X 720.000 X 600 Jadi titik impas tercapai pada penjualan sebanyak 600 unit produk. Hal ini juga dapat dibuktikan dari perhitungan berikut ini: Penjualan (600 x Rp 3.000) Rp1.800.000 Biaya variabel (600 x Rp1.800) (1.080.000) Marjin kontribusi 720.000 Biaya tetap 720.000 Laba operasi Rp 0 2. Cara Pintas Menghitung BEP Mengingat bahwa persamaan CVP diturunkan dari laporan rugi laba berbasis variabel costing, maka kita dapat menghitung jumlah unit dalam BEP secara lebih cepat dengan berfokus pada marjin kontribusi (contribution margin). Marjin kontribusi diperoleh dari pendapatan penjualan dikurangi biaya variabel total. Marjin kontribusi merupakan hasil penjualan yang tersedia untuk menutup biaya tetap dan menghasilkan laba, yang dapat dinyatakan dalam total, dalam jumlah per unit, atau sebagai persentase. Jumlah unit (BEP) biaya tetapmarjin kontribusi per unit Dengan menggunakan contoh diatas, maka; Jumlah unit pada titik impas Rp720.000(Rp3.000 - Rp1.800) 600 3. Penjualan Dalam Unit Untuk Mencapai Target Laba Analisis CVP juga dapat digunakan untuk menentukan berapa banyak unit yang harus dijual untuk memperoleh target laba tertentu. Target laba dapat ditentukan dalam nominal tertentu atau sebagai persentase dari penjualan. Pendekatan laba maupun pendekatan marjin kontribusi bisa digunakan untuk menghitung target laba tersebut. Dengan asumsi bahwa biaya tetap tidak berubah, dampak perubahan jumlah unit terjual terhadap laba dapat dihitung dengan mengalikan marjin kontribusi per unit dengan perubahan jumlah unit terjual. Jika semisal target laba yang ditentukan Rp 750.000, maka dengan menggunakan persamaan dasar titik impas kita hanya perlu menambahkan target laba sebesar Rp 750.000 pada biaya tetap sehingga didapatkan: Jumlah unit (Rp720.000 Rp750.000)Rp1.200 1.230 unit Titik Impas (BEP) dalam Nominal Penjualan Untuk menghitung BEP dalam nominal, biaya variabel dianggap sebagai persentase penjualan. Namun, penjualan pada BEP juga dapat dihitung secara singkat dengan rumus: Penjualan pada BEP biaya tetap x (hargamarjin kontribusi) Penjualan pada BEP biaya tetaprasio marjin kontribusi Dengan asumsi bahwa biaya tetap tidak berubah, rasio marjin kontribusi dapat digunakan untuk menentukan dampak perubahan pendapatan penjualan terhadap laba, yaitu dengan mengalikan rasio marjin kontribusi dengan perubahan penjualan. Rasio marjin kontribusi merupakan bagian penjualan yang tersedia untuk menutupi biaya tetap dan menghasilkan bagian laba. Contoh di atas menunjukkan rasio marjin kontribusi 40, artinya dalam setiap Rp1 penjualan tersedia Rp0,40 yang dapat digunakan untuk menutup biaya tetap dan menghasilkan laba. Titik impas akan dicapai pada penjualan Rp1.800.000,00. ![]() Biaya tetap marjin kontribusi, artinya laba nol (perusahaan pada titik impas). ![]() Biaya tetap Penyajian Secara Grafis Hubungan CVP Hubungan CVP dapat juga dianalisis dengan grafik dua sumbu.
0 Comments
Leave a Reply. |
Details
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |